RESUME TENTANG JENIS ASPAL, BAHAN SUSUNAN ASPAL DAN PROSES TERJADINYA ASPAL


ASPAL
Aspal pada lapis perkerasan jalan berfungsi sebagai bahan ikat antar agregat untuk membentuk suatu campuran yang kompak, sehingga akan memberikan kekuatan yang lebih besar dari kekuatan masing-masing agregat. Aspal yangd igunakan pada penelitian ini merupakan aspal keras hasil penyulingan minyak mentah dengan penetrasi 60/70.
Aspal merupakan material yang bersifat viscoelastis dan memiliki ciri-ciri beragam, yaitu:
1. Aspal mempunyai sifat Thixotropy, yaitu jika dibiarkan tanpa mengalami tegangan-tegangan akan berakibat aspal menjadi mengeras sesuai dengan jalannya waktu.
2. Aspal adalah bahan yang Thermoplastis, yaitu viskositasnya akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur yang terjadi. Semakin tinggi temperatur aspal, maka viskositasnya akan semakin rendah, demikian pula sebaliknya.
3. Aspal mempunyai sifat Rheologic, yaitu hubungan tegangan (stress) dan regangan (strain) dipengaruhi oleh waktu.
Apabila mengalami pembebanan dengan jangka waktu pembebanan yang sangat cepat, maka aspal akan bersifat elastis, namun jika lama pembebanan yang terjadi cukup lama, sifat aspal menjadi plastis.
Fungsi aspal pada perkerasan jalan adalah:
1. Sebagai bahan pengikat pada agregat agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas
 2. Sebagai bahan pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus dan filler.
3. Sebagai lapis resap pengikat (prime coat), prime coat adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
JENIS-JENIS ASPAL
1.        Aspal keras A
Aspal keras merupakan aspal hasil destilasi yang bersifat viskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat cukup pemanasan dan sebaliknya. Aspal keras digunakan untuk bahan pembuatan Asphalt Course, aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang memenuhi persyaratan aspal keras. Jenis-jenisnya:
a. Aspal penetrasi rendah 40/55, digunakan untuk kasus jalan dengan volume lalu lintas tinggi dan daerah dengan cuaca iklim panas.
b. Aspal penetrasi rendah 60/70, digunakan untuk kasus jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
c. Aspal penetrasi rendah 80/100, digunakan untuk kasus jalan dengan volume lalu lintas sedang/rendah dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
d. Aspal penetrasi rendah 100/110, digunakan untuk kasus jalan dengan volume lalu lintas rendah dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
2. Aspal cair
Aspal cair merupakan aspal hasil dari pelarutan aspal keras dengan bahan pelarut berbasis minyak. Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat).
3. Aspal emulsi
Aspal emulsi dihasilkan melalui proses pengemulsian aspal keras. Pada proses ini partikel-partikel aspal padat dipisahkan dan didispersikan dalam air.
4. Aspal alam
Aspal yang secara alami terjadi di alam.

BAHAN PEMBUATAN ASPAL
Kompososi Aspal terdiri dari:
a. Aspal merupakan unsur hydrocarbon yang sangat komplek,sangat sukar memisahkan molekul-molekul yang membentuk aspal tersebut.
b. Secara umum komposisi dari aspal terdiri dari asphaltenes dan maltene.
c. Asphaltenes merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam heptane.
d. Maltenes merupakan cairan kental yang terdiri dari resin dan oils, dan larut dalam heptanes
e. Resins adalah cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat adhesi dari aspal, merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa pelayanan jalan. Oils adalah media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda.
f. Proporsi dari asphaltenes, resin, oils berbeda tergantung dari banyak faktor seperti kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan dan ketebalan aspal dalam campuran.

PROSES TERJADINYA ASPAL

Aspal adalah cairan lengket dan berwarna hitam yang berasal dari perut bumi. Aspal berbentuk padat dan keras pada suhu ruang, namun cair dan lengket setelah dipanaskan. Aspal berasal dari hasil pemurnian minyak bumi.

Sisa Pemurnian
Minyak bumi mentah yang telah disedot dari perut bumi kemudian dimurnikan dengan cara dipanaskan. Hasil pemurnian minyak bumi bermacam-macam dan berbeda-beda kemurniannya, di antaranya gas petrolium, gasolin, dan minyak tanah. Sisa hasil pemurnian yang kemurniannya paling rendah kemudian diolah menjadi aspal.

Perekat Jalan

Aspal digunakan untuk memperkuat jalan dengan cara merekatkan pondasi pasir dan kerikil. Lapisan tipis aspal dituang diatas pondasi kerikil dan pasir yang telah dibuat di atas jalan. Lapisan pasir kedua ditaburkan di atas lapisan aspal pertama, kemudian dilanjutkan dengan menambahkan lapisan aspal kedua. Hal ini dilakukan berulang kali agar jalan yang dihasilkan benar-benar kuat.

Memperbaiki Diri Sendiri
Ketika matahari bersinar terik, aspal akan mencair dan merekatkan kembali retakan-retakan kecil pada jalan. Dengan cara seperti itulah jalan beraspal memperbaiki dirinya sendiri, sehingga jalan itu dapat bertahan lama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENJELASAN TENTANG PENGGUNA JASA, PENYEDIA JASA, DAN AUDITOR

kerusakan - kerusakan jalan baik flexible pavement dan rigid pavement


RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)